A. PENGERTIAN
PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI
Setiap manusia
mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia
menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau
pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Atas dasar itu manusia menerima
hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang
disebut pandangan hidup. Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari
3 macam :
1.
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup
yang mutlak kebenarannya.
2.
Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan
kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara.
3.
Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang
relatif kebenarannya.
Pandangan Hidup
pada dasarnya mempunyai unsur-unsur, yaitu :
A.
cita-cita
B.
Kebajikan
C.
Usaha
D.
Keyakinan/Kepercayaan
E.
Ideologi
Ideologi berasal
dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dua kata yaitu edios yang artinya
gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara
umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh
dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai
oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang
dijunjung tinggi.
Ada beberapa
istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:
a)
Destut De Tracy : Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destut
De Tracy tahun 1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa
suatu perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
b)
Ramlan Surbakti : membagi dalam 2 pengertian
Ø Ideologi Fungsional
: seperangkat gagasan Tentang Kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan
negara yang dianggap paling baik
Ø Ideologi Struktural
: Suatu sistem pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap
kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
B. Macam-macam sumber pandangan hidup
Pandangan hidup
dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a)
Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup
yang mutlak kebenarannya.
b)
Pandangan hidup yang berupa Ideologi yang disesuaikan
dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
c)
Pandangan Hidup Hasil Renungan yaitu pandangan hidup yang
relatif kebenarannya.
C. Pandangan Hidup Muslim
Pandangan hidup
Islam dicanangkan oleh Nabi di Makkah melalui penyampaian wahyu Allah dengan
cara-cara yang khas. Setiap kali Nabi menerima wahyu yang berupa ayat-ayat
al-Qur’an, beliau menjelaskan dan menyebarkannya kemasyarakat. Cara-cara
seperti ini tidak sama dengan cara-cara yang ada pada scientific worldview dan
oleh sebab itu Prof.Alparslan menamakan worldview Islam sebaai
‘quasi-scientific worldview’. Penjelasan lebih detail tentang pandangan hidup
Islam akan dilakukan kemudian.
Proses pembentukan
pandangan hidup melalui penyebaran ilmu pengetahuan diatas akan lebih jelas
lagi jika kita lihat dari proses pembentukan elemen-elemen pokok yang merupakan
bagian dari struktur pandangan hidup itu serta fungsi didalamnya. Seperti yang
dijelaskan diatas bahwa pandangan hidup dibentuk oleh jaringan berfikir (mental
network) yang berupa keseluruhan yang saling berhubugan (architectonic whole).
Namun, ia tidak
merepresentasikan suatu totalitas konsep dalam pikiran kita. Ketika akal
seseorang menerima pengetahuan terjadi proses seleksi yang alami, dimana
pengetahuan tertentu diterima dan pengetahuan yang lain ditolak. Pengetahuan
yang diterima oleh akal kita akan menjadi bagian dari struktur worldview yang
dimilikinya.
Meskipun
pengetahuan yang diterima oleh akal manusia itu bersifat acak, namun ia akan
terstruktur dengan sendirinya dalam pikiran manusia. Dari konsep-konsep yang
ada dalam diri manusia maka kita dapat menyusun kedalam beberapa struktur
konsep. Professor Alparslan mengkategorikan struktur pandangan hidup menjadi
lima:
1.
Struktur Tentang Kehidupan
2.
Struktur Tentang Dunia
3.
Struktur Tentang Manusia
4.
Struktur tentang nilai
5.
Struktur tentang pengetahuan
D. CITA-CITA
Menurut kamus besar
bahasa Indonesia, cita-cita adalah keinginan atau kehendak yang selalu ada di
dalam pikiran atau sebuah tujuan sempurna (yang akan dicapai atau dilaksanakan)
dimana untuk mewujudkannya, kepentingan pribadi harus dikesampingkan.
Banyak orang yang
mengganggap mimpi atau impian itu sama dengan khayalan atau angan-angan tetapi
sebenarnya serupa tapi tak sama. Mimpi atau impian itu lebih ke arah sesuatu
yang dapat digapai sedangkan khayalan atau lamunan itu lebih ke arah keinginan
yang tidak dapat direalisasikan.
Dari kecil kita
sering dinasehati oleh orangtua, guru ataupun orang lain untuk memiliki
cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya
cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja
keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
E. KEBAJIKAN
Kebajikan atau
kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan
perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat
baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan
suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi
yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia merupakan
mahluk sosial yang berarti manusia hidup bermasyarakat, manusia saling
membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat.
Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan
sebagainya.
Sebagai mahluk
pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk.
Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di
dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik
buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor yang
menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga, yaitu:
1)
Pertama faktor pembawaan yang telah ditentukan pada waktu seseorang
masih dalam kandungan.
2)
Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah
lingkungan.
3)
Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah
pengalaman yang khas yang pernah diperoleh.
F. USAHA ATAU
PERJUANGAN
Usaha atau
perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat
dilakukan dengan otak atau ilmu maupun denan tenaga ataupun dengan jasmani,
atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan
harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh
kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara
manusia satu dan manusia lainnya.
Perjuangan tidak
selalu identik dengan lamanya kita melakukan proses implementasi untuk
mewujudkan keinginan kita. Bisa jadi seseorang membutuhkan perjuangan yang
lebih singkat dengan sedikit sumber daya yang dibutuhkan, sedangkan individu
lainnya justru sebaliknya.Kesiapan, ketersediaan dan kualitas sumber daya,
strategi, situasi dan tingkat kesulitan yang dihadapi, serta dukungan dari
lingkungan eksternal amat menentukan seberapa besar dan lamanya sebuah
perjuangan harus dilakukan.
G. KEYAKINAN ATAU
KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu:
1)
Aliran naturalisme; hidup manusia itu
dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan
gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan,
nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin
ada Tuhan mungkin juga tidak ada.
2)
Aliran
intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan
akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang
baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa
dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan
akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang
maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan
akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan
manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh
keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang
baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal dengan
kata lain ilmu dan teknologi. Pandangan hidup ini disebut liberalisme.
Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun
tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan
akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal
atau berilmu dapat menguasai individu yang berpikir rendah.
3)
Aliran gabungan; dasar aliran ini
adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal
dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah
dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai
dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani).
Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati
nurani. Apabial aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil
dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada
logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan
diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan
pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat),
pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan
gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang,
akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati
nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif panangan
hidup ini disebut sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah
kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya
itu berkat karunia Tuhan.
H. LANGKAH-LANGKAH
BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Setiap manusia
pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat
mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu,
yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai
tujuan dan cita-cita dengan baik pula.
Adapun
langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yakni :
I.
Mengenal, mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu
merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini
mengenal apa itu pandangan hidup.
II.
Mengerti, mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap
pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada
Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti
apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang
berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an,
hadist dan bagaimana kedua hal tersebut mengatur kehidupan baik di dunia maupun
di akhirat.
III.
Mengkhayati, dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh
gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung
didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai
pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka
menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup,
bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai
isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan
menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang
pandangan hidup itu sendiri.
IV.
Meyakini, meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung
memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
V.
Mengabdi, mengabdi merupakan sesuatu hal yang penting dalam
menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh
dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan
manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh
pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup
dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.
Sumber :
Ø Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji
Ø https://putriprafanda.wordpress.com/2013/11/27/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-pandangan-hidup/
0 komentar:
Posting Komentar