Welcome to my blog

MENGENAL KEBUDAYAAN BATAK


1.     Pengertian Kebudayaan Batak
Batak adalah nama sebuah suku di Indonesia. Suku ini kebanyakan bermukim di Sumatra Utara. Mayoritas orang Batak beragama Kristen dan Islam. Tetapi dan ada pula yang menganut kepercayaan animism (disebut Parmalim). Yang dimaksud dengan kebudayaan Batak yaitu seluruh nilai-nilai kehidupan suku bangsa Batak diwaktu-waktu mendatang merupakan penerusan dari nilai kehidupan lampau dan menjadi faktor penentu sebagai identitasnya. Refleksi dari nilai-nilai kehidupan tersebut menjadi suatu ciri yang khas bagi suku bangsa Batak yakni : Keyakinan dan Kepercayaan bahwa ada Maha Pencipta sebagai Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta segala sesuatu isinya, termasuk langit dan bumi. Untuk mewujudkan keseimbangan dalam menjalankan nilai-nilai kehidupan sebagai mahluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, Tuhan Maha Pencipta sebagai titik orientasi spiritualnya, alam lingkungan sebagai objek integritasnya suku bangsa Batak telah dinaungi Patik. Patik berfungsi sebagai batasan tatanan kehidupan untuk mencapai nilai-nilai kebenaran. Patik ditandai dengan kata Unang, Tongka, Sotung, Dang Jadi. Sebagai akibat dari penyimpangan tatanan kehidupan yang dimaksud dibuatlah Uhum atau Hukum. Uhum atau Hukum ditandai oleh kata; Aut, Duru, Sala, Baliksa, Hinorhon, Laos, Dando, Tolon, Bura dsb.
Didalam menjalankan kehidupan suku bangsa Batak terutama interaksi antara sesama manusia dibuatlah nilai-nilai antara sesama, etika maupun estetika yang dinamai Adat. Suku bangsa Batak mempunyai sistem kekerabatan yang dikenal dan hidup hingga kini yakni Partuturon. Peringatan untuk tidak melanggar Patik itu ditegaskan dengan kata Sotung. Dan mengharamkan segala aturan untukdilanggar dikatakan dengan kata Subang.

2.     Makna Kebudayaan Batak
Tata nilai kehidupan suku Batak di dalam proses pengembangannya merupakan pengolahantingkat daya dan perkebangan daya dalam satu sistem komunikasi meliputi :
A.    Sikap Mental (Hadirion)
·         Sikap mental ini tercermin dari pepatah : babiat di harbangan, gompul di alaman.
·         Anak sipajoloon nara tu jolo.
B.     Nilai Kehidupan (Ruhut-ruhut Ni Parngoluon)
Pantun marpangkuling bangko ni anak na bisuk. Donda marpangalaho bangkoni boru na uli. (pantun hangoluan tois hamagoan).
·         Cara Berpikir (Paningaon)
Raja di jolo sipatudu dalan hangoluan. (di depan kita sebagai panutan).
Raja di tonga pangahut pangatua, pangimpal, pangimbalo (ditengah kita sebagai pemersatu).
Raja di pudi siapul natangis sielek na mardandi. (dibelakang kita sebagai penopang orang yang jatuh).

·         Cara Bekerja (Parulan)
Mangula sibahen namangan (mengerjakan apa yang mau dimakan).
Maragat bahen siinumon (menampung apa yang mau diminum).

·         Logika (Ruhut, Raska, Risa)
Aut so ugari boru Napitupulu na tumubuhon au, dang martulang au tu Napitupulu (jika masih satu keturunan/marga, maka kita akan lebih menghormatinya).

·         Etika (Paradaton)
Tinintip sanggar bahen huru-huruan
Nisungkun marga asa binoto partuturon

·         Estetika (panimbangion)
Hatian sora monggal ninggala sibola tali

3.     Suku-suku Batak
Suku Batak terdiri dari  beberapa sub-suku yang berdiam di wilayah Sumatera Utara, Kota Subulussalam, Aceh Singkil dan Aceh Tenggara. Sub-suku Batak adalah: Suku Alas, Suku Kluet, Suku Karo, Suku Toba, Suku Pakpak, Suku Dairi, Suku Simalungun, Suku Angkola, Suku Mandailing.

4.     WILAYAH BERMUKIM
Dalam tata pemerintahan Republik Indonesia yang mengikuti tata pemerintahan Kolonial Belanda, setiap sub-suku berdiam dalam satu kedemangan yang kemudiandirubah menjadi Kabupaten setelah Indonesia merdeka.
Sub-suku Batak Toba berdiam di KabupatenTapanuli Utara yang wilayahnya meliputi Ajibata(berbatasan dengan Parapat), Pulau Samosir, Pakkat, serta Sarulla. Empat tahun terakhir ini, Kabupaten Tapanuli Utara sendiri telah dimekarkan menjadi beberapa Kabupaten yakni Kabupaten Tapanuli Utara (ibukota Tarutung), Kabupaten Toba Samosir (ibukota Balige), Kabupaten Samosir (ibukota Pangururan), Kabupaten Humbang (ibukotaSiborong-borong), Kabupaten Humbang Hasundutan (ibukota Dolok Sanggul).
Sub suku Batak Karo mayoritas berdiam di Kabupaten Karo dengan ibukota Kabanjahe,namun sebagian juga tersebar di Kabupaten Langkat dan Deli Serdang. Mereka yang bermukim diwilayah Kabupaten Karo kerap disebut sebagai Karo Gunung, sementara yang di Kab. Langkatdan Deli Serdang kerap disebut dengan Karo Langkat.
Sub suku Batak Alas bermukim di wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Populasi mereka meningkat paska Perang Aceh dimana pada masa perlawanan terhadap kekuasaan kolonial Belanda, suku Batak Toba selalu mengirimkan bala bantuan. Setelah perang usai, mereka banyak yang bermukim di wilayah Aceh Tenggara.
Sub suku Batak Pakpak terdiri atas 5 sub Pakpak yaitu Pakpak Kelasen, Pakpak Simsim, Pakpak Boang, Pakpak Pegagan, bermukim di wilayah Kabupaten Dairi yang kemudiandimekarkan pada tahun 2004 menjadi dua kabupaten yakni: Kabupaten Dairi (ibukotaSidikalang)dan Kabupaten Pakpak Bharat (ibukota Salak). Suku Batak Pakpak juga berdomisilidi wilayah Parlilitan yang masuk wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan dan wilayahManduamas yang merupakan bagian dari Kabupaten Tapanuli Tengah.Suku Pakpak yang tinggaldiwalayah tersebut menamakan diri sebagai Pakpak Kelasan. Dalam jumlah yang sedikit, sukuPakpak juga bermukim di wilayah Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.
Sub suku Batak Simalungun mayoritas bermukim di wilayah Kabupaten Simalungun(ibukota Pematang Siantar) namun dalam jumlah yang lebih kecil juga bermukim di kabupatenSerdang Bedagai dan Kabupaten Asahan.
Sub suku Batak Mandailing dan Angkola bermukim di wilayah Kabupaten TapanuliSelatan (ibukota Padang Sidempuan) dan Kabupaten Mandailing Natal (sering disingkat denganMadina dengan ibukota Penyabungan). Kabupaten ini berdiri sejak tahun 1999 setelah dimekarkandari Kabupaten Tapsel. Sementara itu, Kabupaten Tapanuli Tengah (ibukota Sibolga) sejak dulutidak didominasi oleh salah satu sub suku batak. Populasi Batak Toba cukup banyak ditemui didaerah ini, demikian juga dengan Batak Angkola dan Mandailing. Dalam jumlah yang kecil,Batak Pakpak juga bermukim di daerah ini khususnya Kota Barus. Hal ini dimungkinkan karena Tapanuli Tengah terletak di tepi Samudera Hindia yang menjadikannya sebagai pintu masuk dankeluar untuk melakukan hubungan dagang dengan dunia internasional. Salah satu kota terkenalyang menjadi bandar internasional yang mencapai kegemilangannya sekitar abad 5 SM-7 SMadalah Kota Barus.

5.      Alat-alat Rumah Tangga Yang Dipakai oleh Nenek Moyang Suku Batak
a)      Panutuan dan Tutu adalah alat untuk menggiling bumbu dapur. Panutuan danTutu terbuat dari batu atau kayu. Panutuan adalah wadah tempat bumbu akandigiling, sedangkan Tutu adalah batu atau kayu penggiling bumbu itu. Tutu inidinamai juga Papene.
b)      Papene adalah Sapa kecil tanpa kaki. Besarnya sekitar ± 30-40 cm.Biasanya Papene ini digunakan pada kesempatan sehari-hari.
c)      Hansung atau Hiong adalah bejana untuk mengambil air dari sumber air(sumur, pancuran atau sungai) dan sekaligus tempat penyimpanannya.Hansung atau Hiong adalah tabung besar yang terbuat dari bambu besardengan ruas buku yang panjang. Kadang-kadang kulit luarnya dibuang, tetapikadang-kadang tidak. Kulit yang tidak dibuang sering dihiasi dengan tulisanatau ukiran mitis. Selain untuk menampung dan menyimpan air, Hansungatau Hiong digunakan juga untuk menampung air aren yang dikenal dengan tuak. Di tanah Karo bejana ini disebut Kitang.
d)     Ompon ialah sejenis karung berbentuk silinder. Ompon terbuat dari kulit kayuatau dari diayam dari Baion atau pandan. Besarnya dan volumenya tidaktentu. Ada ompon yang bisa menampung padi sebanyak 20-30 porsanan atau panuhukan. Porsanan atau Panuhukan adalah ukuran umum sebanyak orang bisa memikul. “porsan” atau “tuhuk” berarti pikul.
e)      Hudon Tano atau Susuban Tano adalah bejana yang terbuat dari tanah liat.Pada zaman dahulu bejana ini dipakai serba guna, misalnya: tempat penyimpanan air, tempat memasak makanan dan air minum.
f)       Hobon atau Tambarang mengacu pada barang yang sama,yakni sejenis tong yang terbuat dari kulit kayu yang amat besar. Hobon atau Tambarang ini dipakai untuk tempatmenyimpan padi. Bila Hobon atau Tambarang ini berdiri akan tampak sepertidrum yang besar.
g)      Sapa Bolon, atau biasa disebut sapa saja, ialah piring yang terbuat dari kayu. Biasanya sapaitu berdiameter ± 30-40 cm; tinggi ± 20-30 cm. Biasanya piring ini digunakan ketika satukeluarga makan hasil panen pertama atau makan Dengke na hinongkoman (ikan pelindung) untuk menolak penyakit menular. Nama ikan itu adalahPorapora. Jumlah ikan itu mesti sebanyak jumlah anggota keluarga yangmakan, yang ditaruh pada sapa.
h)      Poting atau gunci terbuat dari tanah liat dan tutupnya terbuar darikayu. Barang ini dipakai sebagai tempat tuak.

6.     Adat Istiadat Batak
Upacara

Pada masyarakat suku Batak, siklus kehidupan seseorangdari lahir kemudian dewasa, berketurunan sampai meninggal,melalui beberapa masa dan peristiwa yang dianggap penting.Karenanya pada saat-saat atau peristiwa penting tersebut perludilakukan upacara-upacara yang bersifat adat, kepercayaan danagama. Upacara-upacara tersebut antara lain upacara turunmandi, pemberian nama, potong rambut dan sebagainya padamasa anak-anak, upacara mengasah gigi, upacara perkawinan, upacara kematian dan lain-lain. Di kalangan masyarakat Batak dikenal upacara memberi makan enak kepada orang tua yang sudah lanjut usia tetapi masih sehat, tujuannya untuk memberisemangat hidup agar panjang umur dan tetap sehat. Juga kepada orang tua yang sakit dengan maksud agar dapat sembuh kembali. Upacara ini disebut "sulang-sulang". Meskipun kini sebagian besar penduduk sudah memeluk agama Islam atau Kristen, tapi kepercayaan lama yang bersifat animistis masih terlihat dalam upacara-upacara yang dilakukan. Misalnya upacara memanggil roh leluhur ke rumah keluarga yang masih hidup dengan perantaraan Sibaso atau dukun wanita. Sibaso nanti akan kemasukan roh, sehingga setiapucapannya dianggap kata-kata leluhur yang meninggal. Di daerah Batak Toba upacara inidisebut "Sigale-gale".

ISD sebagai salah satu MKDU


1.     Definisi & Tujuan ISD dan IPS
Definisi ISD
Ilmu social dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah social yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social. pengetahuan yg menelaah masalah2 sosial, khususnya masalah – masalah yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori – teori yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu – ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah).

Definisi IPS
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.

Tujuan ISD :
ü  Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
ü  Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
ü  Menyadari setiap masalh sosial yang timbul dala masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
ü  Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

Tujuan IPS :
ü  Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat.
ü  Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
ü  Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.
ü  Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan hidup yang menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan.
ü  Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembanganilmu dan teknologi.

2.     Perbedaan dan Persamaan ISD dan IPS
Hubungan ISD dengan IPS
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.

Adapun persamaan antara keduanya adalah :
·         Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
·         Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
·         Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

Adapun perbedaan antara keduanya adalah :
·         Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
·         Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
·         Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.

3.     Ruang lingkup ISD
Ø  Kenyataan social yang ada dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu., karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya.
Ø  Konsep / pengertian tentang kenyataan social dibatasi pada konsep dasar yang diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dipahami dalam IPS.
Ø  Masalah-masalah social yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara 1 dengan yang lainnya saling berkaitan

Sumber Referensi :

http://alvianrachman.blogspot.com/2012/10/isd-sebagai-salah-satu-mkdu_7.html

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


1.    Unsur - unsur yang Membangun Manusia
Dari sekian banyak unsur yang membangun manusia di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. Yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :

1.      Manusia itu terdiri atas Empat Unsur yang saling berkaitan :
a)      Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat dilihat, dapat di foto, dan menempati ruang dan waktu.
b)      Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
c)      Ruh, yaitu bimbingan dan Pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
d)     Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri.

2.      Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
a)      Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b)      Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun.
c)      Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

Sumber Referensi :
http://yodibegundal.blogspot.com/2011/04/unsur-unsur-yang-membangun-manusia.html

2.     Hakikat Manusia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hakikat adalah intisari atau dasar. Selain itu, hakikat juga memiliki arti sebagai kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya. Jadi dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan hakikat manusia adalah dasar atau kenyataan dari manusia itu sendiri yaitu :

A. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

B. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia.Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.

Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1.      Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2.      Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.
3.      Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4.      Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri (minder)
5.      Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6.      Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah – Nya dan menjauhi larangan – Nya.

C. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.

D. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan tekologi mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.

3.     Kebiasaan Bangsa Timur
Manusia dalah makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri dan selalu membutuhkan manusia lain untuk dapat bertahan hidup. Hal tersebut benar-benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa. Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadian yang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal-hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa. Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia. Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain-lain.

Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1.      Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2.      Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3.      Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4.      Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1.      Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.      Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3.      Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4.      Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.      Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.

Sumber Refrensi :
http://mayangarmyta.wordpress.com/2010/10/31/kepribadian-bangsa-timur/

4.     Definisi Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Banyak pakar dalam bidang sosial mendefinisikan kebudayaan secara istilah, diantaranya dua antropolog Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski yang mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain (superorganic). Karena pengertian kebudayaan meliputi berbagai bidang, maka sulit ditentukan arti dari kebudayaan. Contohnya dalam keseharian, istilah kebudayaan diartikan dengan kesenian, entah seni suara, tari, wayang, dsb.

Beberapa definisi Kebudayaan yang di kemukakan oleh beberapa ahli :
ü  Ki Hajar Dewantara, Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
ü  Edward B. Taylor, Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
ü  William H. Haviland, Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua masyarakat.
ü  Bounded et.al, Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
ü  Kamus Umum Bahasa Indonesia (Badudu-Zain), Kebudayaan adalah, 1 segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budinya; 2 peradaban sebagai hasil akal budi manusia; 3 ilmu pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang dimanfaatkan untuk kehidupannya dan memberikan manfaat kepadanya.

Kebudayaan juga merupakan sistem nilai dan gagasan utama yang vital karena memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya atau memberi seperangkat model untuk bertingkah laku. Pada hakekatnya sistem nilai dan gagasan utama ini diperinci oleh sistem ideologi, sistem sosial, dan sistem teknologi. Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama. Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik dengan kerabat, masyarakat luas, bahkan pemimpin. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya.

Sumber Referensi :
http://laelatulafifah.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-kebudayaan.html

5.     Wujud Kebudayaan
Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:

1.      Wujud Gagasan 
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto. Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.

2.      Wujud Perilaku (Aktivitas)
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.

3. Wujud Benda Hasil Budaya
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain. 

Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi.

Sumber Referensi :
http://aghamisme.blogspot.com/2012/10/pengertian-kebudayaan-dan-wujud.html


6.     Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya mnusia yang memiliki sistem nilai.
Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki 5masalah pokok kehidupan manusia yaitu:

1.      Hakekat Hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.

2.      Hakekat karya Manusia
Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaeanya da yang beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.

3.      Hakekat Waktu manusia
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.

4.      Hakekat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengxploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.

5.      Hakekat hubungan Manusia
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adapula yang berpandangan individualis.

sumber Referensi :
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36

6.     Perubahan Kebudayaan
1)      Cara Berkomunikasi
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi merubah cara kita dalam berkomunikasi. Dulu komunikasi dilakukan dengan surat-menyurat, tetapi saat ini dilakuan dengan sms atau e-mail. Dulu juga ada yang namanya telegram dan telegraf, akan tetapi saat ini perannya digantikan dengan telepon, handphone, dan jejaring sosial. Ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi dapat menyebabkan perubahan budaya dimasyarakat.

2)      Cara Berpakaian
Cara masyarakat kita berpakaian tidak lepas dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia. Dulu, orang-orang kita bangga mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing. Tetapi, saat ini rasanya hal itu sangat sulit dijumpai kecuali kalau ada acara-acara adat. Cara berpakaian dipengaruhi dari informasi-informasi yang didapatkan dari berbagai media seperti TV dan Internet. Saat ini, cara berpakaian sebagian masyarakat banyak dipengaruhi oleh budaya barat.

3)       Gaya Hidup
Salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi didalam masyarakat Indonesia adalah gaya hidup a.k.a lifestyle. Sebagian masyarakat menerapkan gaya hidup yang baik didalam kehidupannya seperti menjadi vegetarian, workaholic, dll. Tetapi ada juga sebagian masyarakat yang terjerumus kedalam lifestyle yang tidak baik yang tentu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia seperti narkoba dan pergaulan bebas.

4)       Westernisasi (Kebarat-baratan)
Tidak sedikit budaya barat yang masuk ke Indonesia, contohnya adalah perayaan hati valentine dan halloween. Meskipun kedua budaya tersebut bukan budaya asli indonesia, akan tetapi tidak sedikit masyarakat Indonesia yang melestarikan budaya tersebut. Banyak masyarakat Indonesia yang menyatakan bahwa budaya asing jauh lebih menarik ketimbang budaya kita sendiri, hal ini yang menyebabkan interest kepada budaya lokal semakin menurun.

5)       Emansipasi Wanita
Salah satu bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat Indonesia adalah emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat yang sama dengan pria. Dulu kita jarang sekali melihat wanita yang menjadi pimpinan, bahkan ada kalimat orang tua yang menyatakan bahwa kehidupan wanita adalah disekitar dapur, sumur, dan kasur. Saat ini tentu berbeda, banyak wanita yang menjabat peran penting dinegeri ini seperti anggota parlemen, pimpinan perusahaan, dll.

6)       Masyarakat Semakin Kritis
Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap informasi semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai media komunikasi, seperti koran, televisi, internet, dll. Hal tersebut membuat masyarakat kita semakin cerdas dan kritis, contohnya adalah masyarakat selalu mengomentari kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk negeri ini, terlebih jika kebijakan tersebut tidak populis dimata rakyat.

7)       Hilangnya Permainan Tradisional
Saat ini, kita akan sulit untuk menemukan permainan tradisional seperti gasing atau congklak. Kalaupun ada, pasti dimainkannya didaerah-daerah terpencil seperti pedesaan. Padahal permainan itu sangat populer pada masanya, dan merupakan permainan asli Indonesia. Sekarang perannya sudah diganti dengan permainan modern seperti Playstation, Xbox, Wii, dan lain-lain. Nampaknya permainan modern jauh lebih menarik ketimbang permainan tradisional.

8)       Pudarnya Minat Kepada Alat-alat Musik Tradisional
Minat masyarakat terhadap alat-alat musik tradisional seperti angklung, gamelan dan lainnya semakin berkurang. kalaupun ada itu hanya sebagian kecil masyarakat yang peduli dan tergerak hatinya untuk melestarikan alat-alat musik tradisional. Sekarang banyak masyarakat yang cenderung menyukai alat-alat. musik modern seperti gitar, piano, drum dan lainnya. Jika hal ini tidak segera diantisipasi, bukan tidak mungkin alat-alat musik tradisional kita akan hilang.

Sumber Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya

7.     Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan adalah sesuatu yang saling berkaitan satu dengan lainnya yang tidak dapat terpisahkan dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Manusia dan kebudayaan saling berinteraksi secara timbal balik yang memberikan banyak pengaruh baik maupun buruk terhadap kehidupan manusia dengan lingkungannya, Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.  Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, yang artinya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kebudayaan juga disebut sebagai superorganic yaitu sebagai sesuatu yang secara turun-temurun diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya. Kebudayaan di masyarakat dibuat oleh nenek moyang kita dan kita sebagai manusia dipaksa harus beradaptasi mengatai masalah-masalah yang terjadi di kehidupan sosial masyarakat sehingga dibentuklah sebuah kebudayaan yang dapat memecahkan masalah sosial tersebut sehingga semua masyarakat dapat mematuhi , mengikuti , dan menghormati kebudayaan tersebut agar hubungan manusia dengan lingkungannya dan kebudayaannya memiliki sistem yang jelas, nyata, dan teratur. Faktor penting dari hubungan manusia dan kebudayaan adalah manusia. Tanpa manusia suatu kebudayaan tidak dapat terbentuk dengan sendirinya. Oleh karena itu peran manusia dalam pembentukkan kebudayaan sangat penting.
Manusia sebagai perilaku kebudayaan yakni dapat dipandang setara yang dinyatakan sebagai dialektis, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap :
·         Eksternalisasi, proses manusia mengekspresikan dirinya dalam membangun dunianya
·         Obyektivitas, proses msyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia
·         Internalisasi, proses masyarakat disergap kembali oleh manusia, ya’ni manusia ang mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat hidup dengan baik

Sumber Referensi :
http://ayupratami.blogspot.com/2012/12/hubungan-manusia-dan-kebudayaan.html

http://adityo93.blogspot.com/2012/06/kaitan-manusia-dan-kebudayaan.html